Minggu, 20 September 2020

JENIS KELAPA SAWIT YANG ADA DI INDONESIA

 


-Kelapa sawit merupakan jenis komoditi yang paling menjajnjikan pada saat ini, karena hasil to/hektar sangat tinggi dan dapat bertahan lama selama 25 tahun atau lebih sesuai dengan tingkat kesulitanya dalam pemanennanya. 

-Petani sawit pada mulanya tidak mengetahui jenis dari kelapa sawit tersebut hanya sekedar menanamnya saja tanpa mengetahui jenisnya, perlu diketahui ada beberapa jenis kelapa sawit yang akan kita ulas tuntas sampai dari mana asalnya.

Pada lazimnya kelapa sawit di kembangbiakan dari dua jenis yaitu Elaeis Guineensis dan Elaeis Oleifera. dan pada umumnya masyarakat menanam dengan jenis Elaeis Guineensis.

Disamping dipisanhkan berdasarkan ketebalan cangakang terbagi menjadi.

Dura. adalah buah kelapa sawit yang memiliki cangakanganya sangat tebal sehingga hanya para masyarakat saja yang menanam dan sekarang tidak di anjurkan karena kandungan minyak CPO nya sangat rendah di bawah 18% saja. dan para pemilik pabrik kelpa sawit juga enggan membelinya. Cirinya ketebalan cangkangnya 2-7 mm, daging buahnya tipis dan dan cangakangya tebal. Dura biasanya hanya digunakan sebagai indukan betinanya saja untuk persilangan.


Pisifera. 
adalah buah kelapa sawit yang tidak memiliki cangkang buah didalamya hanya memiliki daging saja dan tidak ada kernelnya sehingga buahnya ringan, dan buahnya banyak yang seteril sehingga buahnya sangat jarang. secara umum pisifera memiliki cangakang yanga sangat tipis daging buahnya sangat tipis dan tidak bisa mendapatkan banyak kelapa sawitnya jika tidak dipersilangkan, dengan dura untuk mendapatkan turunan sawit yang lebih baik lagi.



Tenera. adalah kelapa sawit hasil persilangan dari induk betina Dura dan induk jantanya Pisifera sehingga menghasilkan jenis kelapa sawit yang diharapakan. cangkang buahnya tipis akan tetapi bunga betinanya tetap fertil. bibit Tenera unggul biasanya memiliki kurang lebih 90% daging buah dan dapat memiliki kandungan OR (kandungan minyak) sampai 28% pada kematangan yang sempurna. 

Ciri Tenera dapat dilihat dari cangakang yangang sanagat tipis biasanya 2-4 mm, dan daging buahnya agak tebal, berserabut buahnya besar dan produksinya banyak.



Maka di jaman sekarang semuanya bibit unggul bersertifikat biasanya mencantumkan jenis persilanganya , yang paling umum biasanya DXP  yang artinya dura di persilangkan dengan pisifera akan mengahsilkan bibit yang berkualitas. Diantaranya DXP Sriwijaya, Ppks, Btn, Topaz, Damimas, Socfindo, dan masih banyak lagi yang lainya.

terima kasih.

Penulis Turyono.



Kamis, 13 Agustus 2020

CARA PENGENDALIAN GULMA PADA KELAPA SAWIT


TANAMAN KELAPA SAWIT.

Merupakan tanaman industri dan salah satu komoditi penting. Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu jenis komoditas yang yang cukup besar untuk pendapatan negara. Indonesia merupakan salah satu negara sebagai penghasil kelapa sawit. Prospek budidaya kelapa sawit masih sangat berpeluang karena olahan kelapa sawit digunakan untuk berbagai produk termasuk minyak kelapa sawit yang menjadi bagian dari kebutuhan  bahan pokok ,dan kosmetik masyarakat di indonesia dan dunia.

 

Untuk perawatan dapat di lakukan sebagai berikut.

1. Untuk perawatanya cukup dengan cara manual karena masih rentan terhadap herbisida , dengan garuk piringan supaya bersih dan tempat aplikasi pupuk .

Ada 4 cara pengendalian gulma di perkebuna kelapa sawit.

A. Pengendalian gulma secara BIOLOGIS, adalah pengendalian dilakukan dengan cara mengembangkan kacangan,untuk menekan pertumbuhan gulma,untuk persaingan hidup.

B. Pengendalian gulma secara MANUAL, adalah pengendalian dilakukan dengan cara dongkel anak kayu dan membabat dan di ikuti oles anak kayu menggunakan garlon atau triclopyr.

C. Pengendalian gulma secara MEKANIS, adalah pengendalian dilakukan dengan cara penggunaan rotary slasher untuk gulma pada pasar pikul.

B. Pengendalian gulma secara KIMIA, adalah pengendalian dilakukan dengan cara menggunakan herbisida , penentuan jenis herbisida dan alat semprot harus sesuai dengan gulma yang dominan.

Untuk pengendalian gulma dengan kacangan atau cover croop.

 


1.Untuk TBM 1 

-Garuk piringan 2 kali setahun.

-Semprot piringan 4 kali setahun.

-Semprot pasar pikul 2 kali setahun.

-Dongkel anak kayu 1 kali setahun.

-Wiping lalang 6 kali setahun.

2.Untuk TBM 2 

-Semprot piringan 12 kali setahun.

-Semprot pasar pikul 12 kali setahun.

-Wiping lalang 4 kali setahun.

3.Untuk TBM 3 

-Semprot piringan 10 kali setahun.

-Semprot pasar pikul 10 kali setahun.

-Wiping lalang 3 kali setahun.

4.Untuk TM 

-Semprot piringan 10 kali setahun.

-Semprot pasar pikul 10 kali setahun.

-Wiping lalang 2 kali setahun.

 

Untuk pengendalian gulma tanpa kacangan /umum.

 

1.Untuk TBM 1 

-Garuk piringan 2 kali setahun.

-Semprot piringan 4 kali setahun.

-Semprot pasar pikul 2 kali setahun.

-Dongkel anak kayu 3 kali setahun.

-Wiping lalang 6 kali setahun.

-Semprot lalang 3 kali setahun.

-Semprot semak 3 kali setahun.

2.Untuk TBM 2 

-Garuk piringan 0 kali setahun.

-Semprot piringan 6 kali setahun.

-Semprot pasar pikul 3 kali setahun.

-Dongkel anak kayu 4 kali setahun.

-Wiping lalang 4 kali setahun.

-Semprot lalang 0 kali setahun.

-Semprot semak 2 kali setahun.

3.Untuk TBM 3 

-Garuk piringan 0 kali setahun.

-Semprot piringan 4 kali setahun.

-Semprot pasar pikul 2 kali setahun.

-Dongkel anak kayu 4 kali setahun.

-Wiping lalang 4 kali setahun.

-Semprot lalang 0 kali setahun.

-Semprot semak 2 kali setahun.

4.Untuk TM 

-Garuk piringan 0 kali setahun.

-Semprot piringan 3 kali setahun.

-Semprot pasar pikul 3 kali setahun.

-Dongkel anak kayu 3 kali setahun.

-Wiping lalang 3 kali setahun.

-Semprot lalang 2 kali setahun.

-Semprot semak 2 kali setahun.


Penulis Turyono.

 

CARA PANCANG TANAM MATA LIMA KELAPA SAWIT

 

Untuk kerapatan tanaman kelapa sawit (SPH 136/Ha)


1. Tentukan arah utara,selatan dan timur barat.

2.Ukur jarak untuk utara selatan 7,92 m.

3.setelah itu buat acuanya.

4.dari titik acuan yang pertama tadi di ukur 9,14 m, ke arah baratnya.

5.lalu tarik terus sampai titi yang di inginkan.

6.untuk mata lima nya . ukur 4,57 m, ke arah barat dari tiyi pancang yang ke dua.

7.setelah itu tarik 9,14 m. Sepanjang yang di inginkan.

Dan ulangi ukuran tadi dengan persepsi titik pertama di ambil ukuran 9,14m, titik selanjunya setengahnya dan seterunya . maka untuk pancang an mata lima kelapa sawit sudah bisa kelihatan jika sudah ada tiga baris.


Untuk areal berteras gunakanlah sistem viole lining supaya stand per hektar dapat terpenuhi maka harus mengikuti langkah-langkah seperti pancang tanam areal bergelombang.

terima kasih.

Penulis Turyono.

PANEN KELAPA SAWIT YANG BENAR

 

1.Apa itu Panen?

     Adalah pengambilan hasil dari sebuah usaha yang telah dilakukan

     Usaha Perkembunan Sawit bagaimana?

            1. Pemetikan TBS

            2. Pengumpulan TBS ke TPH

            3. Pengangkutan TBS ke Mill

Itu adalah Proses Panen TBS yang umum terjadi di Perkebunan Kelapa sawit .


2.Buah yang bagaimana yang harus dipanen?

     Buah yang telah masak?

     Beberapa perusahaan memberikan kriteria yang berbeda tetang kemasakan TBS yang siap panen.

     Ada yang berdasarkan brondol :

         - Brondol 1

         - Brondol 1butir/kg

         - Brondol 2 butir/kg

         - Dsb


3.Apa itu Mandor Panen?

     Adalah seseorang atau beberapa orang yang membantu  Assisten untuk melakukan pengawasan proses panen TBS.

Apa itu Peran Tugas Mandor Panen?

Adalah proses melakukan tindakan untuk mengatur, membagi, menegur, memimpin dan memberikan sanksi pada pemanen agar proses panen dapat berjalan sebagaimana peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.


4.Apa saja Peran Tugas Mandor Panen?

1.   Membagi hanca panen pada setiap pemanen.    – Apakah setiap pemanen diberikan luas hanca yang sama? – Berdasarkan apa?

2.   Menentukan sistem Panen – Apakah menggunakan hanca giring atau tetap atau gabungan keduanya?

3.   Menentukan jumlah pemanen setiap harinya.

      – Apakah sudah dibuat taksasi untuk esok hari? – Apakah mandor mengetahui out put pemanennya?

 

 

Pelaksanaan Panen

     Pelepah yang terpotong harus disusun sesuai ketentuan

     TBS yang sudah dipanen tetap berada di piringan sambil menunggu diangkut ke TPH dan tidak dibenarkan untuk ditumpuk sementara di sepanjang pasar pikul (ada kecenderungan brondolannya ditinggal di piringan atau tercecer di pasar pikul).

     Tangkai buah dipotong rapat (< 2 cm dari potongan terdekat dengan sisi permukaan buah) di piringan tetapi jangan sampai terkena tandan, kemudian dibuang ke gawangan.  Jika berat tandan ≥ 10 kg, maka pemotongan tangkai harus rapat mengikuti cara potongan ‘V-cut’ (berbentuk ‘V’) menggunakan kapak khusus.

     Pelepah disusun sesuai ketentuan penyusunan pelepah. Tidak dibenarkan adanya pelepah “sengkleh” akibat pemotongan buah.

     Semua brondolan yang tersangkut di ketiak pelepah harus dikorek/disogrok

     TBS disusun secara teratur di TPH, misalnya 5 atau 10 TBS per baris (memudahkan penghitungan) dan semua TBS diberi nomor pemanen apabila seluruh TBS di ancak tersebut telah keluar.


       Penggunaan APD

APD adalah alat pelindung diri

     Harus disadari bahwa alat ini diberikan untuk melindungi diri pemanen dari sesuatu yang mempunyai potensi membahayakan?

     Apakah bila pakai APD pasti terhindar dari bahaya?


-Kelengkapan APD Pemanen

     Pemakaian sarung (dodos/egrek/kampak).

     Pemakaian sepatu.

     Pemakaian Helm proyek.


-Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam panen

1. - Kerapatan buah

2.  -Akses panen : pasar pikul , titi panen, TPH

3.  -Akses to pokok : piringan, tunasan

4.  -Berikan alat kerja yang baik

5.  -Kontrol didaerah sulit

6.  -Mengenali watak setiap pemanen

7.  -Bagikan hancak secara adil

8.  -Keberadaan pimpinannya 

9.  -Komunikasi yang baik dengan karyawan dan Sanksi harus dijalankan.


DOSA-DOSA PEMANEN

1. Tidak memanen buah masak .

2. Meninggalkan buah masak di piringan/gawangan.

3. Tidak meletakkan buah yang dipanen pada TPH dan tidak          menyusunnya.

4. Tidak mengutib brondolan secara bersih baik di ketiak pokok, piringan, gawangan, Pasar Pikul dan tidak meletakkan brondolan dengan beralas karung pada TPH.

5. Memotong buah mentah/kurang masak.

6. Tidak menyusun pelepah dengan baik pada tempatnya.

7. Tidak memotong tangkai buah sependek mungkin ( +/- 2 cm ) dari pangkal buah.

8. Tidak menyelesaikan ancak panen yang telah diberikan.


Terima kasih.


 Penulis Turyono.

 

Senin, 10 Agustus 2020

CARA PEMUPUKAN KELAPA SAWIT BERDASARKAN UMUR TANAMAN

 


Pemupukan adalah hal yang paling penting di karenakan akan mempengaruhi hasil panen dan mencakup biaya 70% dari total biaya perawatan kelapa sawit.

 

Cara tabur atau penempatan pupuk.

-Umur tanaman 1-2 tahun, disebarkan di piringan.

-Umur tanaman 3-4 tahun disebarkan melingkar pada jarak 1M dari pokok dengan lebar 0,5-0,8 M.

-Umur tanaman lebih dari 4 tahun di sebarka sepanjang tajuk pelepah,overlap pelepah.

 

 

Rekomendasi pemupukan TBM, Dosis dan bulan di Areal Mineral Kalimantan.

 

1. Untuk tanaman sawit yang baru ditanam di beri pupuk rock phosphate sebanyak 600 gram,atau TSP 400 gram untuk areal mineral, sedangkan untuk areal rawa rock phosphate 300 gram + 15 gram CUSO4 per lubang tanam.

 

2.Untuk umur 2 bulan diberi pupuk urea 100 gram per pokok.

 

3.Untuk umur 4 bulan diberi pupuk urea 150 gram per pokok dan dolomite 150 gram.

 

4.Untuk umur 8 bulan diberi pupuk urea 250 gram per pokok dan TSP 400 gram, MOP 500 gram,Borate 30 gram, dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

5.Untuk umur 12 bulan diberi pupuk urea 400 gram per pokok dan TSP 500 gram,Borate 50 gram, Dolomite 350 gram,dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

6.Untuk umur 18 bulan diberi pupuk urea 600 gram per pokok dan TSP 500 gram,Mop 500 dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

7.Untuk umur 24 bulan diberi pupuk urea 750 gram per pokok dan TSP 600 gram,Mop 750 ,Borate 70 gram, Dolomite 500 gram,dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

8.Untuk umur 30 bulan diberi pupuk urea 750 gram per pokok dan TSP 750 gram,Mop 750 gram ,dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

9.Untuk umur 36 bulan diberi pupuk urea 1000 gram per pokok dan TSP 750 gram,Mop 1000 gram , dolomite 750 gram,dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

10,selanjutnya mengikuti hasil analisa dan pengamatan pokok dan LSU.

 

 

Rekomendasi pemupukan TBM, Dosis dan bulan di Areal Tanah Rawa dalam Kalimantan.

 

1. Untuk tanaman sawit yang baru ditanam untuk areal rawa rock phosphate 300 gram + CUSO4 15 gram dalam lubang tanam dan 200 gram di sebar luar tanam.

 

2.Untuk umur 1 bulan diberi pupuk Urea 100 gram dan ZnSo4 20 gram per pokok.

 

3.Untuk umur 4 bulan diberi pupuk Urea 200 gram per pokok dan MOP 250 gram.

 

4.Untuk umur 8 bulan diberi pupuk Urea 250 gram per pokok dan RP 500 gram, MOP 500 gram,Borate 30 gram, dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

5.Untuk umur 12 bulan diberi pupuk Urea 300 gram per pokok dan MOP 500 gram,Cuso4 100 gram,dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

6.Untuk umur 16 bulan diberi pupuk Urea 300 gram per pokok dan RP 500 gram,Mop 500 gram, dan borate 50 gram,dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

7.Untuk umur 20 bulan diberi pupuk Urea 400 gram per pokok dan MOP 750 gram,dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

8.Untuk umur 24 bulan diberi pupuk Urea 400 gram per pokok dan RP 750 gram,MOP 1000 gram, Cuso4 150 gram,dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

9.Untuk umur 28 bulan diberi pupuk urea 500 gram per pokok dan RP 1000 gram,MOP 1250 gram , Borate 70 gram,dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

10.Untuk umur 36 bulan diberi pupuk urea 500 gram per pokok dan MOP 1500 gram , Cuso4 150 gram,dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

11,selanjutnya mengikuti hasil analisa dan pengamatan pokok dan LSU.

 

 

Rekomendasi pemupukan TBM, Dosis dan bulan di Areal Tanah Pasir Bangka Belitung.

 

1. Untuk tanaman sawit yang baru ditanam untuk Pasir TSP 400 gram + CUSO4 15 gram.

 

2.Untuk umur 2 bulan diberi pupuk Urea 100 gram per pokok.

 

3.Untuk umur 4 bulan diberi pupuk Urea 200 gram per pokok.

 

4.Untuk umur 5 bulan diberi pupuk MOP 150 gram per pokok.

 

2.Untuk umur 6 bulan diberi pupuk TSP 500 gram per pokok.

 

3.Untuk umur 7 bulan diberi pupuk Urea 250 gram per pokok dan Cuso4 25 gram.

 

4.Untuk umur 9 bulan diberi pupuk MOP 250 gram per pokok dan Borate 30 gram.

 

5.Untuk umur 10 bulan diberi pupuk Urea 300 gram per pokok.

 

6.Untuk umur 13 bulan diberi pupuk TSP 500 gram per pokok.

 

7.Untuk umur 14 bulan diberi pupuk Urea 350 gram per pokok dan Borate 50 gram.

 

8.Untuk umur 16 bulan diberi pupuk MOP 500 gram per pokok.

 

9.Untuk umur 18 bulan diberi pupuk Urea 400 gram per pokok dan Cuso4 30 gram.

 

10.Untuk umur 19 bulan diberi pupuk TSP 600 gram per pokok.

 

11.Untuk umur 21 bulan diberi pupuk MOP 750 gram per pokok.

 

12.Untuk umur 22 bulan diberi pupuk TSP 750 gram per pokok dan Borate 70 gram.

 

13.Untuk umur 26 bulan diberi pupuk Urea 600 gram per pokok dan MOP 750 gram,dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

14.Untuk umur 30 bulan diberi pupuk Urea 600 gram per pokok dan MOP 750 gram,dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

15.Untuk umur 31 bulan diberi pupuk TSP 750 gram, dan Cuso4 50 gram, Per pokok.

 

16.Untuk umur 34 bulan diberi pupuk Urea 750 gram per pokok dan MOP 750 gram,dengan jeda paling dekat 2 minggu.

 

17,selanjutnya mengikuti hasil analisa dan pengamatan pokok dan LSU.

 

Terima kasih.

 

Penulis Turyono.

JENIS PUPUK DAN KEGUNAAN KANDUNGAN HARANYA UNTUK SAWIT

 

Jenis Pupuk

¨  A. Pupuk Anorganik.

   Berikut ini adalah beberapa tipe pupuk anorganik berdasarkan kriteria yang umum digunakan.

   Pupuk organik dibedakan berdasarkan beberapa kriteria yaitu.

   A.1 Metode Produksi

  • Pupuk Alam = Pupuk yang diambil langsung dari alam  contohnya  Rock Pospate
  • Pupuk Buatan = Merupakan pupuk yang dibuat melalui proses kimiawi, misalnya Urea, MOP dll

A.2 Kebutuhan tanaman

-  Pupuk Makro, Merupakan jenis pupuk yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak, yaitu N,P,K dan Mg. Contoh : Urea, TSP, MOP ,Kieserite.

Pupuk Mikro, merupakan jenis pupuk yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanamann dalam jumlah sedikit, yaitu Cu, Zn,B dll Contoh : HGFB, CuSO4, ZnSO4 dll

A.3  Kandungan Hara

 Pupuk Tunggal, merupakan pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara contoh : Urea, MOP

Pupuk majemuk, Merupakan pupuk yang mengandung lebih dari satu macam unsur hara misalnya NPK.

¨  Keadaan Fisik

¤  Pupuk Padat, pupuk yang berupa kristal,tepung dan butiran dengan beragam ukuran Contoh : Urea, Kieserite Granular,RP dll

¤  Pupuk Cair, pupuk yang berupa cairan atau larutan contoh : Pupuk daun

¨   Cara Kerja

¤   Pupuk bereaksi cepat (fast release), merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan segera tersedia untuk tanaman contoh : Urea,MOP

¤  Pupuk Bereaksi lambat, merupakan pupuk yang mengalami transformasi sebelum menjadi bentuk larut yang tersedia bagi tanaman misal : TSP dan RP

 KARAKTERISTIK JENIS PUPUK.

JENIS HARA 

NAMA PUPUK

KANDUNGAN HARA

KONDISI FISIK

KELARUTAN DALAM AIR

REAKSI KEASAMAN 

NITROGEN (N)

UREA

42 - 46 %

Kristal dan butir berwarna putih

Mudah larut

Sedikit masam

Ammonium Sulphate (ZA)

20 - 21 %N

Kristal putih kelam sampai kekuningan

Mudah larut

masam

20 - 27 % S

Ammonium Chloride

28 % N - 60 % CL

Kristal putih

Mudah larut

masam

Natrium Nitrat

16% N - 26% NA

Kristal berbagi warna (merah kuning abu abu dan ungu)

Mudah larut

netral sampai basa

Phosphate (P)

Triple Super Phospate (TSP)

44 %-48% P2O5

Butiran abu-abu

dapat larut

netral

Rock Phospate(RP)

25 - 38 %P2O5

Tepung abu-abukeputihan atau merah kecoklatan

Sulit larut

netral sampai basa

Kalium (K)

Muriate of Potash (MOP/KCL)

60%-62% K20 47% Cl

Kristal merah/putih kotor

dapat larut

netral sampai agak masam

Potassium Sulphate (ZK)

49%-53% K2O

Kristal putih keabu-abuan

dapat larut

netral sampai agak masam

Magnesium (Mg)

Kieserite

27%MgO, 23%S

tepung atau butiran keabu-abuan

sulit larut sampai dapat larut

agak masam

Dolomite

18-22% MgO, 40% Cao

tepung putih keabu-abuan

sulit larut

basa

Boron(B)

High Grade Fertizer of Borate

45% B2O2

Kristal puti kotor

Mudah larut

 

Seng (Zn)

Zinc Sulpate

36% Zn

Kristal putih kotor

Mudah larut

masam

Tembaga(Cu)

Cu-sulphate

25,5%Cu-12,8 S

Kristal biru

mudah larut

masam

Besi (Fe)

Fe-sulphate

19%Fe

kristal

mudah larut

masam

Majemuk (NPK&Mg)

NPK  15:15:6:4

15% N,15% P, 6%K,4%MgO)

butiran coklat kemerahan

mudah larut

netral sampai agak masam

NPK 12:12:17:2

15% N, 15% P, 17%K,2% MgO)

butiran coklat kemerahan

mudah larut

netral sampai agak masam

 

 

 

 

 

 

Pupuk Organik

Jenis pupuk organik di perkebunan kelapa sawit :

-  Limbah perkebunan, misalnya pelepah sawit

-  Kompos janjang kosong

-   Pupuk hijau atau kacangan

-  Pupuk kandang

-   Limbah pabrik

  • Padat : janjang kosong
  • Cair    : limbah cair

-  Inokulan tanah

  • Bakteri legume pengikat N : Rhyzobium sp
  • Bakteri non legume pengikat N : Clostridium sp,Pseudomonas sp
  • Jamur pengikat P : Mycorhiza Vesicular Arbuskular

Ø  Sifat umum beberapa jenis pupuk :

-  Mudah menguap

-  Mudah tercuci

-  Ketersediaan di dalam tanah

-  “Mobile” dalam tanah

-  “Mobile” dalam tanaman

-  Sinergis/ dapat diaplikasikan bersamaan

  (Urea – MOP)

-  Antagonis/ tidak dapat diaplikasikan bersamaan

   (ZA – Dolomite, ZA – CIRP, MOP – Dolomite )

  1. Nitrogen (N) :

Pelepah tertua menguning (klorosis) mulai dari ujung anak daun. Tulang daun menjadi orange kecoklatan

  1. Phosphor (P) :

Gejala defisiensi dimulai dari Pelepah tertua  yang ditandai dengan warna anak daun dan pelepah menjadi kemerah-merahan, pertumbuhan tanaman

  1. Kalium (K) :

Gejala defisiensi K dimulai dari Pelepah tua muncul gejala nekrosis berupa bercak orange atau coklat kekuningan, kemudian bercak tersebut akan membentuk pita berwarna kuning pada sisi helaian daun. Biasanya terjadi pada tanah yang beraksi masam seperti tanah pasir dan gambut

  1. Magnesium (Mg) :

Gejala defisiensi Mg dimulai dari Pelepah tertua mengalami klorosis pada daerah sekitar tulang daun, daun berubah warna menjadi orange terang, dan akhirnya menjadi coklat dan mongering

  1. Boron (B)
    Gejala Defisiensi B dimulai datri pelepah muda dengan daun yang membengkok (Hook leaf), tumbuh pendek sehingga ujung pelepah melingkar (Round Frond tip),anak daun berubah bentuk menjadi kecil seperti rumput (bristle tip) atau tumbuh rapat,pendek,seolah bersatu dan padat, tanaman menjadi kerdil
  2. Copper (Cu)

    Gejala defisiensi Cu dimulai dari pelepah muda yang ditandai dengan adanya perubahan warna hijau pucat ke kuning keputihan pada ujung daun termuda.

g.Iron (Fe)

    Gejala defisiensi Fe dimulai dari pelepah muda dimana daun menjadi hijau kekuningan tetapi tulang daun tetap berwarna hijau, selanjutnya diikuti dengan kerusakan dan pengeringan dimulai dari pelepah bagian atas, daun lemah dan patah.


Permasalahan dalam pelaksanaan aplikasi pupuk antara lain :

¤  Pokok di pinggir jalan relatif lebih subur dari pokok di tengah

¤  Tidak ada takaran yang seragam setiap jenis dosis pupuk

¤  Pupuk yang diaplikasikan masih menumpuk, tidak tersebar merata di feeding roots

Solusi :

-   Pengaplikasian pemupukan HARUS dimulai dari pasar tengah     menuju keluar

-   Takaran dibuat  masing- masing untuk setiap jenis pupuk dan setiap dosis

-   Pada saat aplikasi, pupuk disebar merata disekeliling tanaman, tidak melewati dari tajuk tanaman.

PENEMPATAN PUPUK

 

 

 

 

 

 

 

 

Umur Tanaman

Penempatan Pupuk

TBM

Disebarkan merata dalam piringan

TBM

Disebarkan melingkar pada jarak 1 M dari pokok dengan lebar 0,5 - 0,8 M

TM

Disebarkan tepat dibawah pertemuan antar pelepah (overlap)

Populer viewer