Senin, 10 Agustus 2020

JENIS PUPUK DAN KEGUNAAN KANDUNGAN HARANYA UNTUK SAWIT

 

Jenis Pupuk

¨  A. Pupuk Anorganik.

   Berikut ini adalah beberapa tipe pupuk anorganik berdasarkan kriteria yang umum digunakan.

   Pupuk organik dibedakan berdasarkan beberapa kriteria yaitu.

   A.1 Metode Produksi

  • Pupuk Alam = Pupuk yang diambil langsung dari alam  contohnya  Rock Pospate
  • Pupuk Buatan = Merupakan pupuk yang dibuat melalui proses kimiawi, misalnya Urea, MOP dll

A.2 Kebutuhan tanaman

-  Pupuk Makro, Merupakan jenis pupuk yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak, yaitu N,P,K dan Mg. Contoh : Urea, TSP, MOP ,Kieserite.

Pupuk Mikro, merupakan jenis pupuk yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanamann dalam jumlah sedikit, yaitu Cu, Zn,B dll Contoh : HGFB, CuSO4, ZnSO4 dll

A.3  Kandungan Hara

 Pupuk Tunggal, merupakan pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara contoh : Urea, MOP

Pupuk majemuk, Merupakan pupuk yang mengandung lebih dari satu macam unsur hara misalnya NPK.

¨  Keadaan Fisik

¤  Pupuk Padat, pupuk yang berupa kristal,tepung dan butiran dengan beragam ukuran Contoh : Urea, Kieserite Granular,RP dll

¤  Pupuk Cair, pupuk yang berupa cairan atau larutan contoh : Pupuk daun

¨   Cara Kerja

¤   Pupuk bereaksi cepat (fast release), merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan segera tersedia untuk tanaman contoh : Urea,MOP

¤  Pupuk Bereaksi lambat, merupakan pupuk yang mengalami transformasi sebelum menjadi bentuk larut yang tersedia bagi tanaman misal : TSP dan RP

 KARAKTERISTIK JENIS PUPUK.

JENIS HARA 

NAMA PUPUK

KANDUNGAN HARA

KONDISI FISIK

KELARUTAN DALAM AIR

REAKSI KEASAMAN 

NITROGEN (N)

UREA

42 - 46 %

Kristal dan butir berwarna putih

Mudah larut

Sedikit masam

Ammonium Sulphate (ZA)

20 - 21 %N

Kristal putih kelam sampai kekuningan

Mudah larut

masam

20 - 27 % S

Ammonium Chloride

28 % N - 60 % CL

Kristal putih

Mudah larut

masam

Natrium Nitrat

16% N - 26% NA

Kristal berbagi warna (merah kuning abu abu dan ungu)

Mudah larut

netral sampai basa

Phosphate (P)

Triple Super Phospate (TSP)

44 %-48% P2O5

Butiran abu-abu

dapat larut

netral

Rock Phospate(RP)

25 - 38 %P2O5

Tepung abu-abukeputihan atau merah kecoklatan

Sulit larut

netral sampai basa

Kalium (K)

Muriate of Potash (MOP/KCL)

60%-62% K20 47% Cl

Kristal merah/putih kotor

dapat larut

netral sampai agak masam

Potassium Sulphate (ZK)

49%-53% K2O

Kristal putih keabu-abuan

dapat larut

netral sampai agak masam

Magnesium (Mg)

Kieserite

27%MgO, 23%S

tepung atau butiran keabu-abuan

sulit larut sampai dapat larut

agak masam

Dolomite

18-22% MgO, 40% Cao

tepung putih keabu-abuan

sulit larut

basa

Boron(B)

High Grade Fertizer of Borate

45% B2O2

Kristal puti kotor

Mudah larut

 

Seng (Zn)

Zinc Sulpate

36% Zn

Kristal putih kotor

Mudah larut

masam

Tembaga(Cu)

Cu-sulphate

25,5%Cu-12,8 S

Kristal biru

mudah larut

masam

Besi (Fe)

Fe-sulphate

19%Fe

kristal

mudah larut

masam

Majemuk (NPK&Mg)

NPK  15:15:6:4

15% N,15% P, 6%K,4%MgO)

butiran coklat kemerahan

mudah larut

netral sampai agak masam

NPK 12:12:17:2

15% N, 15% P, 17%K,2% MgO)

butiran coklat kemerahan

mudah larut

netral sampai agak masam

 

 

 

 

 

 

Pupuk Organik

Jenis pupuk organik di perkebunan kelapa sawit :

-  Limbah perkebunan, misalnya pelepah sawit

-  Kompos janjang kosong

-   Pupuk hijau atau kacangan

-  Pupuk kandang

-   Limbah pabrik

  • Padat : janjang kosong
  • Cair    : limbah cair

-  Inokulan tanah

  • Bakteri legume pengikat N : Rhyzobium sp
  • Bakteri non legume pengikat N : Clostridium sp,Pseudomonas sp
  • Jamur pengikat P : Mycorhiza Vesicular Arbuskular

Ø  Sifat umum beberapa jenis pupuk :

-  Mudah menguap

-  Mudah tercuci

-  Ketersediaan di dalam tanah

-  “Mobile” dalam tanah

-  “Mobile” dalam tanaman

-  Sinergis/ dapat diaplikasikan bersamaan

  (Urea – MOP)

-  Antagonis/ tidak dapat diaplikasikan bersamaan

   (ZA – Dolomite, ZA – CIRP, MOP – Dolomite )

  1. Nitrogen (N) :

Pelepah tertua menguning (klorosis) mulai dari ujung anak daun. Tulang daun menjadi orange kecoklatan

  1. Phosphor (P) :

Gejala defisiensi dimulai dari Pelepah tertua  yang ditandai dengan warna anak daun dan pelepah menjadi kemerah-merahan, pertumbuhan tanaman

  1. Kalium (K) :

Gejala defisiensi K dimulai dari Pelepah tua muncul gejala nekrosis berupa bercak orange atau coklat kekuningan, kemudian bercak tersebut akan membentuk pita berwarna kuning pada sisi helaian daun. Biasanya terjadi pada tanah yang beraksi masam seperti tanah pasir dan gambut

  1. Magnesium (Mg) :

Gejala defisiensi Mg dimulai dari Pelepah tertua mengalami klorosis pada daerah sekitar tulang daun, daun berubah warna menjadi orange terang, dan akhirnya menjadi coklat dan mongering

  1. Boron (B)
    Gejala Defisiensi B dimulai datri pelepah muda dengan daun yang membengkok (Hook leaf), tumbuh pendek sehingga ujung pelepah melingkar (Round Frond tip),anak daun berubah bentuk menjadi kecil seperti rumput (bristle tip) atau tumbuh rapat,pendek,seolah bersatu dan padat, tanaman menjadi kerdil
  2. Copper (Cu)

    Gejala defisiensi Cu dimulai dari pelepah muda yang ditandai dengan adanya perubahan warna hijau pucat ke kuning keputihan pada ujung daun termuda.

g.Iron (Fe)

    Gejala defisiensi Fe dimulai dari pelepah muda dimana daun menjadi hijau kekuningan tetapi tulang daun tetap berwarna hijau, selanjutnya diikuti dengan kerusakan dan pengeringan dimulai dari pelepah bagian atas, daun lemah dan patah.


Permasalahan dalam pelaksanaan aplikasi pupuk antara lain :

¤  Pokok di pinggir jalan relatif lebih subur dari pokok di tengah

¤  Tidak ada takaran yang seragam setiap jenis dosis pupuk

¤  Pupuk yang diaplikasikan masih menumpuk, tidak tersebar merata di feeding roots

Solusi :

-   Pengaplikasian pemupukan HARUS dimulai dari pasar tengah     menuju keluar

-   Takaran dibuat  masing- masing untuk setiap jenis pupuk dan setiap dosis

-   Pada saat aplikasi, pupuk disebar merata disekeliling tanaman, tidak melewati dari tajuk tanaman.

PENEMPATAN PUPUK

 

 

 

 

 

 

 

 

Umur Tanaman

Penempatan Pupuk

TBM

Disebarkan merata dalam piringan

TBM

Disebarkan melingkar pada jarak 1 M dari pokok dengan lebar 0,5 - 0,8 M

TM

Disebarkan tepat dibawah pertemuan antar pelepah (overlap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer viewer