Jumat, 10 Juli 2020

PEMBIBITAN MUCUNA BRACTEATA DAN PENANAMAN DI LAPANGAN

Didalam pengembangan pembibitan mucuna bracteata di dunia perkebunan sawit, ada 3 cara yang biasa di lakukan, seperti yang dilakukan selama ini sebagai berikut.

1.Pembibitan dengan benih.

-Seleksi benih, dengan cara memisahkan benih-benih yang besar dan bulat utuh dengan benih yang kecil dan keriput.
-Pelukaan benih (dekat helium) menggunakan pemotong kuku untuk mempercepat perkecambahan. pada saat pelukaan ini,dilakukan seleksi benih berdasarkan warna kotiledonnya. apabila kotiledonnya berwarna putih maka kualitas benih bagus, dan jika berwarna hitam berarti benih tersebut rusak dan kurang baik.
-Pengisian kantong plastik dengan media tanam 2 bagian tanah dan satu bagian pasir, untuk memperlancar drainase supaya bibit tidak mati.kantong plastik diberi lubang untuk memperlancar drainase.
-Benih yang telah dilukai selanjutnya di tanam (hilumpada bagian bawah)dengan kedalaman kurang lebih 5 cm.
-Penyiraman ringan (tidak terlalu basah) dilakukan 2 kali dalam sehari pagi dan sore hari, menggunakan knapsack sprayer.
-Pemupukan menggunakan NPK 15.15.6.4 dengan dosis 0,5 gram/bibit pada umur 4 minggu setelah tanm di polibag.
-Bedengan polibag Mb sebaiknya di beri alas plastik supaya akar tidak tembus kedalam tanah di luar polibag, untuk mencegah stress saat di ambil untuk ditanam di lapangan.
-Pengendalian hama, penyakit dan gulma sesuai kondisi di lapangan apakah sudah perlu di kendalikan apa belum.
-Tidak perlu pemberian naungan, dabn bibit siap di tanam di lapangan pada usia 6-8 minggu, dan waktu tanam di usahakan pada saat basah atau pas hujan.

2.Pembibitan dengan cara vegetatif (Stek).

-Memilh sulur yang dewasa dan berwarna hijau,dan di ambil 4 ruas dari pucuk.
-Panjang stek 15-20 cm,dan minimal 2 ruas, satu ruas di tanam dalam tanah.
-Stek direndam dalam air selama 0,5 -1 jam,unruk menghilangkan getah dan dapat direndam dalam hormon pertumbuhan akar.
-Stek di tanam dalam polibag dengan media tanam yang terdiri dari tanah dan pasir 2:1.
-Penyiraman di lakukan setiap hari dan perlu diberi naungan.

3.Pembibitan dengan cara vegtatif (merunduk).
-Memilih sulur yang telah dewasa dan berwarna hijau.
-Sulur sepanjang dua ruas di rundukan (di lengkungkan) dan di tanamdalam kantong plastik dan harus ada dua ruas di bagian luar diharapkan akan tumbuh tunas yang baru.
-Kantong plastik yang digunakan harus transparan untuk mengetahui pertumbuhan akar dan jumlah akar dan harus di beri lubang di plastik untuk drainase sehingga air tidak tergenang di polibag plastik tersebut.
-Pembibitan denga cara ini merupakan pembibitan yang dilaksanakn di lapangan,yaitu dekat tanaman induknya.

Persiapan lahan untuk penanaman mb dilapangan.
Penyemprotan jalur tanam dengan lebar1,2 meter, menggunakan herbisida glyphosate atau paraquat,(sesuai kondisi gulma di lapngan) dengan dosis 1,5 liter/Ha (Blanket Dn methyl metsulfuron dengan dosis 0,0075kg/Ha (Blanket), 2 rotasi dengan interval 4 minggu. interval 3minggu, penanaman kacangan dapat dilakukan 2 minggu setelah penyemprotan terakhir. penanaman keacangan hanya boleh dilakukan setelah kondisi lalang terkendali dantuntas di lapangan.

Pemeliharaan Mb di lapangan.
-Selama 0-3 bulan di lakukan pengendalian gulma secara manual (dangir ), setiap 2 minggu sekali.
-Setelah berumur >3 bulan, dilakukan penyemprotan herbisida di kanan kiri jalur Mb dengan lebar 2x1,2 meter dan dengan interval 1 bulan. setiap 2 minggu di lakukan penarikan sulur yang menjalar agar tidak terkena herbisida pada saat penyemprotan.
-Herbisida yang di gunakan adalah glyphosate atau paraquat (sesuai kondisi gulma di lapangan) dengan dosis 1,5 liter/Ha (blanket) dan methil metsulfuron dengan dosis 0,0075 kg/Ha (Blanket). Mempertimbangkan biaya Mb yang cukup tinggi, maka di tekankan kepada paraa petani dan perusahaan diwajibkan berkomitmen dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan penanaman Mb.

Faktor keberhasilan penanaman Mb di pengaruhi oleh beberapa hal yaitu:
-%Germination kecambah Mb.
-Penyiraman bibit tidak boleh terlalu basah.
-Penanaman harus dilakukan pada musim basah atau hujan.
-Pemeliharaan di lapangan di lakukan setiap 2 minggun untuk periode 3 bulan pertama.

Sekian mudah-mudahan bermanfaat bagi para petani sawit....... salam turyono channel. terima kasih.

Penulis Turyono.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer viewer