Senin, 13 Juli 2020

PERALATAN PANEN KELAPA SAWIT

Peralatan panen kelapa sawit di golongkan menjadi 3, yaitu peralatan untuk memotong buah/tbs, peralatan untuk membawa buah ke TPH dan untuk peralatan bongkar muat TBS.

1-Peralatan potong buah, adalah peralatan yang du gunakan untuk memotong buah di bedakan berdasarkan umur tanaman yaitu.
-a.Untuk tanaman yang ber umur 3-5 tahun menggunakan dodos kecil dengan lebar mata 8-12,5 cm.
-b.Untuk tanaman yang berumur >5-8 tahun menggunakan dodos besar dengan lebar mata dodos 14 cm.
-c.Untuk tanaman yang berumur >8 tahun menggunakan eggrek, pisau egrek berbentuk seperti pisau arit dan di pasangkan pada galah yang terbuat dari bambu atau aluminium.

-Peralatan lainya yang harus disiapkan untuk potong buah adalah batu asah untuk mengasah mata dodos dan eggrek supaya terjamin ketajamanya.
-Selain itu juga,harus disiapkan kampak untuk memotong tangkai jangjng yang panjang, dan untuk membantu pengutipan brondolan perlu di siapkan gancu kecil dan cokeran untuk mengeluarkan brondolan yang tersangkut di ketiak pelepah sawit.

-Dodos.

-Egrek dan Tojok.

2-Peralatan untuk mengangkut tbs ke TPH, Untuk mengankut buah sawit ke TPH dapat menggunakan angkong, selain itu harus di sediakan ember yang seragam untuk mengutib brondolan dan karung sehingga berat brondolan dapat tertaksasi berat KG dan di masukan ke karung atau alas karung yang sudah di belah dan di beri tanda daun berapa helai daun menandakan itu berap ember brondolan yang terkutib.
-Artco (angkong)

3-Peralatan bongkar muat TBS, Alat yang di gunakan biasanya gancu dan tojok untuk mempermudah pengambilan janjang buah sawit dari bawah pokok sawit ke artco dan menurunkanya lagi ke TPH.
-Gancu. 

Kebutuhan Pemanen dan Pembrondol.
-Pemanen harus sudah di rekrut dan cukup tersedia untuk memulai panen pada waktu yang ditentukan. Kebutuhan pemanen di hitung berdasarkan estimasi produksi satu tahun dan rata-rata output pemanen, dengan formulasi sebagai berikut:
-Jumlah pemanen:total TBS(ton)/output pemanen (ton per hk) x hari kerja efektif 1 tahun maka akan ketemu kebutuhan pemanen yang di butuhkan.

-Pada areal panen baru mana output pemanenya belum bisa di ketahui, maka kebutuhan pemanen dapat di hitung dengan asumsi untuk areal datar 1 orang pemanen untuk 25 ha dan untuk areal rawa/bukit satu orang pemanen 16 ha. Rasio jumlah pemanen dan pembrondol adalah 1:1, namun pada saat produksi rendah, jumlah pemberondol dapat di kurangi. Terima kasih .

Penulis Turyono.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer viewer