Kamis, 09 Juli 2020

JENIS PARIT DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT


Parit sangat penting di dalam perkebunan sawit. Penanaman kelapa sawit di areal rendahan memerlukan sistem drainase yang baik, untuk itu di perlikan pembuatan berbagai jenis parit sesuai dengan kebutuhan. 

1.Jenis parit.
-Outlet drain, merupakan parit yang mengumpulkan air dari main drain dan mengalirkannya keluar batas atau boundary kebun. Di beberapa kebun dengan sistem drainase yang sederhana, tidak memerlukan outlet drain yang panjang.
-Main drain, merupakan parit yang mengumpulkan air dari collection drain dan membawanya ke outlet drain.
-Collection drain, merupakan parit yang mengumpulkan air dari subsidiary/field drain.
-Subsidiary/field drain, merupakan parit yang dibuat di dalam blok searah dengan baris tanaman yang berfungsi untuk mengumpulkan air dari dalam blok dan membawanya ke collection drain.

2.Ukuran parit.
-Outlet drain 4x4x3 m di sesuaikan dengan kebutuhan debit air dilapangan.
-Main drain 4x4x3 m, disesuaikan dengan kondisi lapangan.
-Collection drain 3x3x2,5 m, disesuaikan dengan kondisi lapangan.
-Field drain 1x1x0,5 m, di sesuaikan kondisi dilapangan.
Ukuran parit tersebut di atas dapat di ubah menyesuaikan volume air yang harus di alirkan selama musim hujan untuk menghindari banjir dan areal tergenang. untuk tanah yang mengandung asam sulfat, kedalaman field drain tidak boleh dari 0,6 meter untuk menghindari lapisan asam pyrit mengalami oksidasi yang akan meningkatkan keasaman tanah.

3.Kebutuhan parit.
Pada umumnya kebutuhan parit /Ha pada areal rendahan adalah sebagai berikut. 
-Main drain 10 meter/Ha, Collection drain 30 meter/Ha.
-Field drain tergantung kondisi tanah dan water management table , dapat di buat 1:8 (150 m/Ha), 1:4 (300 meter/Ha), Atau 1:2 (600meter/Ha). 
-Untuk areal darat , panjang parit disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

4.Layout parit.
-Sistem drainase harus membentuk suatu jaringan yang saling berhubungan , yang melibatkan pengumpulan air dari lapangan (field drain) menuju ke collection drain dan selanjutnya di kumpulkan ke main drain dan kemudian di buang ke outlet.
-Sistem drainase tidak dapat di pisahkan dengan jaringan jalan. untuk itu perencanaan laout parit harus dibuat bersamaan dengan layout jalan. tahap awal dalam perencanaaan sistem drainase adalah penentuan outlet dan meluruskan parit alam sebagai main drain.
-Pada daerah pasang surut, di perlukan pembuatan tide gates untuk mencegah masuknya air saline. Selain di sepanjang Cr, collection drain juga dapat dibuat di tengah blok, pembuatan parit colection drain hanya diareal rawa mineral.

5.Perawatan parit.
Perawatan parit meliputi kegiatan pembersihan/pencucian parit dari lumpur dan gulam untuk memperlancar aliran air. Pencucian parit harus di lakukan sebelum permulaan musim hujan. Pencucian parit di areal mineral di sesuakan dengan kebutuhan sedangakn pencucian parit di areal rendahan di lakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
-Field drain, dicuci setiap 2 tahun sekali.
-Collection drain, di cuci setiap 3 tahun sekali.
-Main drain, di cuci setiap 3 tahun sekali.
-Outlet drain , di cuci setiap 2 tahun sekali.
Terima kasih.

Penulis Turyono.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer viewer